Neneknya Nahel M Memohon dan Meminta Para Perusuh untuk Berhenti Membuat Kekacauan

 

Gelombang kekerasan di banyak kota di Prancis oleh kematian Nahel, yang dibunuh oleh seorang polisi pada hari Selasa di Nanterre selama pemeriksaan jalan, menandai waktu pada malam hari dari Sabtu hingga Minggu.

Meskipun ada serangan terhadap mobil dan rumah seorang walikota Val-de-Marne. Apa yang perlu diketahuisaat ini sudah berakhir.

Lima hari setelah kematian cucunya, nenek Nahel berbicara pada hari Minggu tanggal 2 Juli di BFMTV, melalui telepon, untuk menyerukan diakhirinya kekerasan ini.  

 "Orang-orang yang melanggar, saya beri tahu mereka 'Berhenti'! 

Jangan biarkan mereka merusak jendela, bus, sekolah. Kami ingin menenangkan keadaan," katanya, percaya bahwa beberapa perusuh "mengambil Nahel sebagai dalih". 

Ketegangan yang dipicu oleh kematian remaja tersebut, yang dibunuh oleh seorang polisi pada hari Selasa di Nanterre selama pemeriksaan lalu lintas,

Setidaknya mulai pada malam Sabtu hingga Minggu, menurut Gérald Darmanin. Hampir 3.000 tahanan polisi sejak dimulainya kekerasan. Ada 3.000 orang yang ditahan, termasuk mereka yang masih ditahan, sejak awal kerusuhan, franceinfo belajar dari sumber pengadilan pada Minggu 2 Juli. Sebanyak 570 orang dirujuk, dan 260 dikirim untuk segera diperiksa, menurut sumber yang sama.  

Sebanyak 45.000 polisi dan polisi dimobilisasi untuk menangani kekerasan di perkotaan yang telah mengguncang negara sejak kematian Nahel. 

Menteri Dalam Negeri memberikan "instruksi tegas" dan meminta "segera dilakukan penangkapan, secepat mungkin", kata rombongannya kepada franceinfo. 

Emmanuel Macron mengumpulkan beberapa menteri pada Minggu malam. 

Kepala Negara memberikan "pembaruan situasi" tentang kekerasan perkotaan, dari sekitar pukul 19.30 hingga 21.00. Dia berkumpul di Elysée antara lain Perdana Menteri Elisabeth Borne, Menteri Dalam Negeri Gérald Darmanin dan Penjaga Segel Eric Dupond-Moretti.  

Rumah seorang walikota yang menjadi sasaran serangan serudukan mobil. Mobil-ram diluncurkan di rumah walikota Les Républicains de L'Haÿ-les-Roses, 

Perdana Menteri Elisabeth Borne pergi ke sana Minggu sore untuk mendukung anggota dewan kota. "Saya ingin memberi tahu semua pejabat terpilih yang berantakan, dengan pecahnya kekerasan terhadap mereka, bahwa kami tidak akan membiarkan apapun terjadi," katanya kepada wartawan. “Kami akan memastikan bahwa ada tanggapan sekuat mungkin dari keadilan,” tambahnya.

0 Response to "Neneknya Nahel M Memohon dan Meminta Para Perusuh untuk Berhenti Membuat Kekacauan"

Post a Comment